Sabtu, 18 Disember 2010

MENGENANG 40 HARI DAN SOSOK MBAH MARIDJAN ARTI MAKNA DAN KESETIAAN

Mbah maridjan ! Siapa yang tidak kenal sosok tua yang terkenal sejak pasca erupsi merapi 2006, dan kini 4th berlalu erupsi datang lagi dan telah menghancurkan desa kinahrejo tempat tinggalnya .Maridjan sosok yang penuh teguh pendirian sebagai abdidalem kraton jogjyakarta.Maridjan keteguhannya juga mengundang pro dan kontra ,dimana keteguhannya dianggap ,konyol menantang mau,mati sia sia,mbalelo,sok sakti ,dan berbagai pendapat lain. Namun sikap mbah maridjan yang teguh setia sebagai abdidalem tidak terukur ,walau nyawa taruhannya,akan mengabdi dan mengemban tugas dari kraton sampai akhir hayatnya.Tak seorangpun mampu meluluhkan keteguhan dan kesetiaanya kepada kraton,termasuk perintah sang gubernur DIY.Sungguh suatu kesetiaan abadi kepada sang sultan, seperti jawaban mbah maridja dari sumber berbagai media bahwa hanya sultan hamengkubuono X yang akan dipatuhi perintahnya dan bukan gubernur DIY ,lalu apa dihati mbah maridjan adalah harga mati pimpinan pemerintahan DIY tetap SULTAN HAMENGKUBUONO BUKAN GUBERNUR ? namun dari sikap dan jawaban maridjan adalah sudah menjawab adalah :HARGA MATI PEMERINTAHAN DIY TETAP DI TANGAN SULTAN HAMENGKUBUONO "seperti jawaban maridjan bahwa hanya sultan hamengkubuono yang bisa menyuruhnya turun bukan gubernur" dengan jelas sikap mbah maridjan menolak rencana sistem pemerintahan yang baru, sikap mbah maridjan adalah sosok tauladan bagi kesetiaan dan mengakui kraton jogjya adalah simbol dan cermin dari aspirasi keteguhan.

Mungkin ada yang berpendapat bahwa rakyat jogjya terlalu arogan mempertahankan keistimewaan daerah jogjya ,tanpa mengerti perasaan daerah daerah lain,bagaimana jika daerah lain menuntut menjadi daerah istimewa? Tentu NKRI akan seperti negara LIBERAL .Lalu kenapa DIY bisa menjadi daerah istimewa ? Mungkin kita bisa kembali membuka sejarah kita sejauh mungkin.KETIKA PELUIT RUU DIY TELAH DITIUP ,KITA SENDIRI TIDAK PERNAH TAU APA MAKNA,ARTI,TUJUAN, TIUPUN PELUIT ITU SECARA 100% mungkinkah hanya demokrasi ? Karena efek tiupan itu akan besar buat rakyat jogjya dan daerah lain lalu knapa kita tidak menjaga semua yang sudah ada? Mungkinkah karena alasan modernisasi sistem pemerintahan? HANYA ALLAH YANG TAU SEBAGAI RAKYAT NKRI KAMI HANYA BISA MENDOAKAN SEMOGA ADA JALAN TERBAIK "SELAMAT JALAN MBAH MARIDJAN KESETIAANMU PADA KRATON SEMOGA MENJADI TAULADAN BAGI MASYARAKAT JOGJYA"

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com